Senin, 17 Januari 2011

TUGAS SEMINAR

TUGAS MANDIRI
SEMINAR






 









Disusun oleh:
                                           Nama: ZAINUDIN
                                           Nim    : 224308116
                                           Kelas  : ZL’08
DOSEN : OESMAN ARAFAT



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI
JAKARTA
2011





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Laju pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini telah mendorong pertumbuhan industri jasa, khususnya jasa transportasi yang pesat pula. Transportasi merupakan salah satu bentuk jasa, yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Jasa transportasi ini dapat digunakan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, baik kebutuhan formal seperti perjalanan bisnis atau perjalanan dinas, maupun kebutuhan yang bersifat informal, seperti rekreasi ke tempat – tempat wisata. Arti transportasi adalah usaha mengangkut atau membawa penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.
Transportasi yang digunakan pun beraneka ragam, yang membutuhkan pendidikan dan pelatihan mulai dari transportasi darat, laut, maupun udara. Transportasi laut mempunyai fungsi utama yaitu menyelenggarakan pelayanan, keselamatan, dan dalam ketepatan waktu. Keamanan dan kenyamanan dari pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan. Merupakan pelayanan yang akan dirasakan langsung oleh para pengguna transportasi laut yaitu penumpang, mitra kerja dan pihak – pihak lain yang berkepentingan dengan keberadaan transportasi laut. Untuk itu semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan suatu pelayaran berupaya meningkatkan standart mutu kerja yang tinggi.
Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan melakukan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. Dengan ini pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk menghasilkan pola pikir dan meningkatkan keterampilan. Hal ini pada hakekatnya merupakan salah satu faktor yang mendukung minat serta penguasaan pekerjaan yang ditugaskan kepada karyawan, yang dapat mendorong karyawan untuk  melakukan tugasnya dengan baik, berprestasi tinggi dalam mendukung tingkat produktivitas kerja, sebagaimana diharapkan oleh perusahaan pelayaran lainnya khususnya oleh PT. Samudra Indonesia. 

B.     Perumusan Masalah
1.   Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan pokok masalah yaitu:
a.   Pendidikan dan pelatihan  (Diklat) pada PT. Samudra indonesia.
b.   Produktivitas kerja karyawan divisi awak kapal pada PT. Samudra Indonesia.
c.   Hubungan antara pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap produktivitas kerja karyawan divisi awak kapal pada PT. Samudra Indonesia.
2.   Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi penulisan skipsi ini pada hubungan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap produktifitas kerja karyawan divisi awak kapal pada PT. Samudra Indonesia tahun 2007.

3.   Pokok Permasalahan
a.   Bagaimana pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pada divisi awak kapal
      oleh PT. Samudra Indonesia?
b.   Bagaimana produktifitas kerja karyawan divisi awak kapal pada PT. Samudra Indonesia?
c.   Adakah hubungan antara pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap  produktivitas kerja karyawan divisi awak kapal pada  PT. Samudra Indonesia?

C.    Tujuan  dan Manfaat Penelitian
Manfaat dan tujuan penulisan adalah penerapan teori-teori yang sudah didapat dan dipelajari oleh penulis untuk dapat membandingkan antara teori-teori dan praktik yang sebenarnya.
      Manfaat dan tujuan penulisan adalah:
1.                  Tujuan Penelitian
a.   Untuk mengetahui bagaimana pendidikan dan pelatihan (Diklat) divisi awak kapal PT. Samudra Indonesia.
b.   Untuk mengetahui produktifitas kerja karyawan PT. Samudra Indonesia.
c.   Untuk mengetahui adanya hubungan antara pendidikan dan pelatihan (Diklat) divisi awak kapal dengan produktifitas kerja karyawan PT. Samudra Indonesia.


2.      Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan memberikan manfaat dan nilai tambah  yang berguna bagi peranan awak kapal, dalam hal memperbaiki pelayanan, kepada penumpang khususnya serta semua pihak yang mempunyai kepentingan yang sama.
a.   Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang analisis hubungan pendidikan dan pelatihan (Diklat) divisi awak kapal pada PT. Samudra Indonesia.
b.      Bagi Perusahaan
Adalah sebagai bahan masukan yang berguna bagi perusahaan untuk melakukan pembenahan kinerja pelayanan tehadap para penumpang.
c.       Bagi Ilmu Pengetahuan
Sebagai masukan bagi para akademisi maupun bagi para praktisi yang ingin melakukan penelitian serupa untuk menambah frekuensi data, yang dibutuhkan dalam penelitiannya.
d.      Bagi Masyarakat
Penulis mengharapkan agar semua pembaca dari skripsi ini dapat bertambah wawasannya mengenai perusahaan yang diteliti pada umumnya dan pada permasalahan yang diteliti pada khususnya.
     

D.    Metode Penelitian
1.   Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sedangkan sumber data adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data – data yang diperoleh atau dikumpulkan penulis melalui studi pustaka (Koran, majalah, makalah, dan lain - lain).
2.      Populasi dan Sampel
Populasi menurut Sugiyono (2006:89) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam pembahasan ini, merupakan divisi awak kapal PT. Samudra Indonesia yang berjumlah 145 orang.
Sampel menurut Sugiyono (2006:90) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki  oleh populasi tersebut. Sedangkan  sampel disini  adalah divisi awak kapal PT. Samudra Indonesia yang mengisi kuesioner yang berjumlah 50 orang.
3.      Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan selama penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
a.       Penelitian Lapangan (Field Research)
1)   Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya (Riduwan. 2002:9). Peneliti melakukan wawancara kepada  pihak – pihak yang berkaitan dengan divisi awak kapal pada PT. Samudra Indonesia, yang diantaranya bagian personalia serta para awak kapal.
2)  Observasi Lapangan
Metode penelitian dengan melakukan pengamatan kegiatan di lapangan, yang merupakan data primer dan berisikan informasi – informasi. Peneliti melakukan observasi lapangan pada saat on job training pada tanggal 12 Maret 2007 sampai dengan 04 Mei 2007 pada PT. Samudra Indonesia.
3)   Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono 2006;158). Kuesioner ini diberikan kepada para awak kapal yang aktif PT. Samudra Indonesia.
b.   Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca atau mengumpulkan data – data dari buku – buku atau bahan bacaan lainnya, yang berkaitan dengan permasalahan objek penelitian, guna dijadikan sebagai landasan penulis dalam pelaksanaan penelitian dan untuk menganalisis masalah yang diangkat sebagai pedoman untuk penelitian di lapangan guna penyusunan skripsi.


4.   Tehnik Analisis Data
Menurut J. Supranto (2000:167), untuk data kualitatif yang dipergunakan dalam mengukur kuatnya hubungan disebut Contingency Coefficient (Koefisien Bersyarat) yang mempunyai pengertian sama seperti koefisien korelasi. Misalnya, hasil penelitian disajikan dalam bentuk p x q table.
Telah disebut diatas bahwa koefisien bersyarat (Cc), dipergunakan untuk mengukur kuatnya hubungan data kualitatif yang mempunyai arti seperti koefisien korelasi, dimana nilai Cc sebesar nol, yang berarti tidak ada hubungan. Akan tetapi, batas atas Cc tidak sebesar satu, tergantung atau sebagai fungsi banyaknya kategori (baris atau kolom). Batas tertinggi nilai Cc ialah    , di mana nilai r ialah banyaknya baris atau kolom. Kalau banyaknya baris tidak sama dengan banyaknya kolom, pilih nilai yang terkecil. Adapun untuk menghitung nilai koefisien bersyarat digunakan rumus:   
=  
                                                                                                                                                                          
di mana  fij = nij = frekuensi atau banyaknya observasi baris i kolom j;
               i  = 1,2, ... , p;
               j  = 1,2, ... , q.
            ( X² dibaca kai skuer atau khi kuadrat).
Tabel.
fij = frekuensi kategori i dan j.
eij = frekuensi harapan kategori i dan j.





Menurut J. Supranto (2000 : 168) pedoman untuk menetapkan kuat tidaknya hubungan dua variabel sebagai berikut :
Kalau nilai perbandingan Cc dengan batas tertinggi
< 0,50 maka hubungan lemah,
Terletak antara 0,50 dengan 0,75 maka hubungan sedang atau cukup,
antara 0,75 dengan 0,90 maka hubungan kuat,
antara 0,90 dengan 1 disebut hubungan sangat kuat,
sama dengan 1 disebut hubungan sempurna. 
5.      Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini penulis membagi dalam 5 (lima) bab, dan tiap-tiap bab diuraikan lagi dalam sub-sub, yaitu sebagai berikut :
BAB I          PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang di dalamnya penulis menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, hipotesis,  metode penelitian serta penulisan skripsi.
BAB II         LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis mengemukakan analisis hubungan pelatihan dan pendidikan (diklat) terhadap produktivitas kerja karyawan divisi awak kapal PT. Samudra Indonesia.
BAB III       GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Berisikan uraian secara singkat mengenai sejarah umum perusahaan, organisasi dan manajemen serta kegiatan usaha perusahaan.
BAB IV       ANALISIS DAN DATA PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai penyajian data pendidikan dan pelatihan serta data-data produktivitas dan hubungan antara pendidikan dan pelatihan yang diperoleh dari hasil penelitian dan selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap permasalahan.
BAB V         PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran dari apa yang telah dijabarkan pada bab IV mungkin digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan yang ada, agar menjadi lebih baik.












BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
               Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.   Hasil dari analisis mengenai pendidikan dan pelatihan (diklat) menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan memperoleh pendidikan dan peatihan (diklat) yang baik. Hal ini dapat dilihat dari 50 karyawan yang menjadi responden, ada 24 responden atau sekitar 48% yang memperoleh pendiikan dan pelatihan (diklat) yang baik, kemudian ada 20 respoden atau sekitar 40% responden yang memperoleh pendiikan dan pelatihan (diklat) yang cukup, dan 6 responden atau sekitar 12% responden yang memperoleh pendiikan dan pelatihan (diklat) kurang baik.
2.   Hasil analisis dari 24 responden yang memperoleh pendiikan dan pelatihan (diklat) yang baik, maka dapat diketahui bahwa 9 responden yang mempunyai produktivitas kerja yang tinggi, 4 responden yang mempunyai produktivitas kerja sedang, dan 11 responden yang mempunyai produktivitas kerja rendah.
3.  Sedangkan berdasarkan hasil analisis dari 20 responden yang memperoleh pendiikan dan pelatihan (diklat) yang cukup, maka dapat diketahui bahwa 17 responden yang mempunyai produktivitas kerja yang tinggi, 2 responden yang mempunyai produktivitas kerja sedang, dan 1 responden yang mempunyai produktivitas kerja rendah.
4.   Hasil analisis dari 6 responden yang memperoleh pendiikan dan pelatihan (diklat) yang baik, maka dapat diketahui bahwa 3 responden yang mempunyai produktivitas kerja yang tinggi, 2 responden yang mempunyai produktivitas kerja sedang, dan 1 responden yang mempunyai produktivitas kerja rendah.
5.   Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan analisis koefisien bersyarat (Contigency Coefficient), maka diperolehlah  sebesar 0,456, sedangkan batas atas  sebesar 0,82. Sehingga nilai perbandingan  dengan batas atas = 0,456 : 0,82 = 0,56.
6.   Karena nilai perbandingan  dengan batas atas  adalah 0,56 terletak di antara 0,50 dan 0,75 maka hubungan atau korelasi antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan produktivitas kerja dikatakan sedang / cukup.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, penulis meyapaikan saran sebagai berikut:
      1.   Pendidikan dan pelatihan (diklat) yang telah dilaksanakan lebih ditingkatkan lagi, karena mempunyai pengaruh positif terhadapproduktivitas kerja karyawan.  
2.   Jumlah peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) juga perlu ditingkatkan, karena memberikan kontribusi yang besar terhadap produktivitas kerja karyawan.
3.   Pada tahap berikutnya, materi substansi pendidikan dan pelatihan (diklat) harus ditingkatkan sedemikian rupa, sehingga para karyawan mampu mengikuti kemajuan yang ada. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar