Kamis, 13 Januari 2011

eric sebastiano (224308035)


PENERAPAN AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN
ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN
BIAYA
(Studi Kasus pada PT. PELNI Kantor Cabang Makasar)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai salah satu Negara yang terdiri atas bermacam pulau menyebabkan diperlukannya pengembangan sarana transportasi untuk menunjang aktivitas perekonomian.
Sarana transportasi yang ada dimanfaatkan untuk mendistribusikan barang dan melayani jasa pengangkutan orang, dari satu tempat ke tempat yang lain untuk tujuan tertentu.
Menanggapi kebutuhan akan sarana transportasi, maka banyak bermunculan penyedia layanan jasa transportasi, baik itu transportasi darat, laut maupun udara.
Semuanya berusaha menempatkan diri menjadi yang terbaik untuk mencapai tujuannya, yaitu untuk memperoleh laba dan memberikan layanan yang optimal.
Oleh karena itu persaingan yang ketat pun tidak dapat dihindarkan demi mempertahankan dan meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan.
Pelni, sebuah perusahaan pelayaran antar pulau milik Negara yang berdiri pada tahun 1950. Selanjutnya pada tahun 1975 statusnya berubah menjadi sebuah PT (Persero) sampai sekarang. Sejak tahun 2000, pendapatan Pelni dari penumpang kapalnya telah mengalami penurunan karena kehadiran pesawat-pesawat yang secara cepat telah mengambil alih hampir semua penumpang Pelni.
Kesulitan lain yang dihadapi berkaitan dengan meningkatnya biaya operasi kapal secara tajam menyusul dihapuskannya subsidi bahan bakar mesin kapal sedangkan persaingan usaha semakin ketat.
Dengan keterbatasan pada sisi penerimaan tersebut, upaya yang ada dipusatkan
untuk peningkatan efisiensi di segala aspek, serta peningkatan pengendalian untuk
mengelola sisi biaya secara ketat. Demi kelangsungan hidup perusahaan, maka sebaiknya perlu dilakukan pengendalian terhadap biaya-biaya yang akan dikeluarkan dan mengurangi biaya biaya yang tidak efektif dalam kegiatannya. Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan akuntansi pertanggungjawaban guna menunjang pengendalian biaya. Semakin baik penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan maka akan semakin baik pula pengendalian biaya, sedangkan pengendalian biaya yang baik akan memudahkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan serta pelaporan aset, biaya, dan pendapatan dilakukan sesuai dengan bidang pertanggungjawaban di dalam sebuah perusahaan.
Tujuannya agar ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas
penyimpangan aset, biaya, dan pendapatan yang dianggarkan (Mulyadi, 1997).
Dengan adanya akuntansi pertanggungjawaban, pimpinan dapat mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab ke tingkat pimpinan di bawahnya dengan lebih efisien tanpa memantau secara langsung seluruh kegiatan perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban juga perlu dievaluasi agar berlangsung dengan baik sehingga manajemen dapat dengan mudah menghubungkan biaya yang timbul dengan manajer pusat pertanggungjawaban yang bertanggung jawab.
Penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang memadai mampu mendorong perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas dan melihat pentingnya pengendalian suatu biaya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai, “Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Anggaran sebagai Alat Pengendalian Biaya (Studi
Kasus pada PT. Pelni Kantor Cabang Makasar)”.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam menilai apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban telah memadai, terlebih dahulu perusahaan memenuhi syarat-syarat apakah sistem ini dapat diterapkan. Penelitian dilakukan pada PT. Pelni sebagai objek penelitian untuk memastikan apakah syarat-syarat tersebut sudah dipenuhi dan dilaksanakan oleh perusahaan tersebut.
Suatu pengendalian juga dibutuhkan agar proses yang dilakukan oleh manajemen dapat terlaksana dengan efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengendalian biaya yang telah dilakukan perusahaan. Kondisi lain yang akan diteliti adalah pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap pengendalian biaya pada PT. Pelni.
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka permasalahan yang akan diangkat adalah :

1.    Apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni telah memadai?
2.    Bagaimana efisiensi pengendalian biaya yang dilaksanakan pada PT. Pelni?
3.    Apakah akuntansi pertanggungjawaban berperan dalam menunjang efisiensi pengendalian biaya pada PT. PELNI?

1.3 Tujuan dan manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1.    Memberikan penjelasan tentang pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni.
2.    Mengevaluasi efisiensi pengendalian biaya pada PT. Pelni.
3.    Untuk mengetahui peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam menunjang efisiensi pengendalian biaya pada PT. Pelni.

manfaat Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada perusahaan ini dengan harapan agar penelitian dapat berguna bagi semua pihak, antara lain :

1.    Bagi perusahaan :
-       Sebagai bahan masukan guna perbaikan atau sumbangan pemikiran kepada manajemen mengenai sistem akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan dalam perusahaan.
-       Agar perusahaan dapat lebih meningkatkan efisiensi pengendalian biaya.

2.    Bagi penulis :
-       Dapat dijadikan bahan perbandingan antara teori yang didapat dari bangku kuliah dengan praktik yang terjadi di lapangan.

3.    Bagi pembaca :
-       Dapat menambah pengetahuan tentang konsep dan fungsi akuntansi pertanggungjawaban.

1.4 Metodologi Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis memperoleh data dengan mengumpulkan data-data yang dilakukan dengan cara:
  1. Jenis Data
a.    Data Sekunder, Yaitu jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangan.

  1. Metode Pengumpulan Data
a.    Observasi, Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung yang diteliti.
b.    Riset Kepustakaan, Yaitu penelitian yang dilakukan melalui sumber kepustakaan untuk membangun kerangka teoritis, sumber-sumber kepustakaan berupa buku-buku teks.

  1. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan untuk memecahkan persoalan mengenai factor-faktor yang mempengaruhi kelancaran penanganan muatan ekspor menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Metode deskriptif kualitatif dilakukan dengan menggunakan teori yang berkaitan yakni, dengan menggambarkan atau mendeskripsikan objek yang diteliti dengan dilihat dari beberapa periode tertentu.

1.5 Sistematika penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang utuh mengenai penulisan skripsi ini, maka dalam penulisannya dibagi menjadi lima bab, dengan rincian sebagai berikut:

1.    BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

2.    BAB II Telaah Pustaka
Bab ini menjelaskan tentang dasar-dasar teori yang menyangkut penelitian ini yaitu
mengenai pengertian akuntansi pertanggungjawaban, syarat akuntansi pertanggungjawaban, karakteristik akuntansi pertanggungjawaban, hubungan akuntansi pertanggungjawaban dan pengendalian biaya, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran.

3.    BAB III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang variabel penelitian, definisi operasional, objek penelitian jenis dan sumber data, metode dalam pengumpulan data serta analisis data.

4.    BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang deskripsi dari objek yang diteliti, analisis, serta pembahasan hasil analisis data.

5.    BAB V Penutup
Bab ini berisi tentang simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar