Rabu, 26 Januari 2011

tugas seminar muhamad wahyudi 224308054

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara kepulauan/maritime, sehingga peranan pelayaran menjadi sangat penting bagi kehidupan social, ekonomi, pemerintahan, pertahanan/keamanan dan sebagainya. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan prasarana yang berupa pelabuhan.

Pelabuhan sebagai salah satu simpul denyut nadi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa akan selalu berkembang mengikuti dinamika perekonimian suatu bangsa. Meningkatnya arus perdagangan dan perkembangan teknologi perkapalan mengharuskan pelabuhan untuk selalu meningkatkan segala infrastuktur dan kinerja organisasinya ke arah yang lebih baik yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu layanan kepada pengguna jasa.

Perkembangan pelabuhan di Indonesia terlebih di dunia semakin pesat dan komplek. Era kontainerisasi mengubah fasilitas dan peralatan pelabuhan, pola distribusi serta diperlukan sistem informasi yang canggih seiring dengan era globalisasi. Peraturan kepelabuhanan pun harus disesuaikan dengan perkembangan pasca ditetapkannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang mengarah ke liberalisasi yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta Indonesia untuk berperan serta dalam mengelola pelabuhan khususnya sebagai terminal operator dengan harapan menumbuhkan kompetisi yang menghasilkan efisiensi dan efektifitas di pelabuhan.

Untuk mengelola pelabuhan di samping tersedianya fasilitas dan peralatan yang canggih, harus dikelola oleh sumber daya manusia (SDM) pelabuhan yang profesionalyang mempunyai dedikasi dan disiplin yang tinggi, berkualitas serta berpengetahuan kepelabuhanan yang memadai.

Untuk melahirkan SDM tersebut dapat melalui berbagai jalan, salah satunya adalah melalui knowledge management, yaitu sebuah proses dalam mentransformasikan kompetensi yang melekat pada individu menjadi kompetensi yang melekat pada perusahaan dan mengelolanya untuk ditransfer kepada anggota perusahaan lainnya.

Diantara beberapa variabel pengelolaan perusahaan yang baik, pentingnya peningkatan mutu pelayanan serta pengelolaan resiko merupakan dua hal yang tidak boleh diabaikan.

Manajemen mutu dan resiko pelabuhan kedepannya memegang peranan penting karena dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pelabuhan Indonesia tidak akan lagi menjadi pemain tunggal dalam bisnis kepelabuhanan karena sektor swasta juga akan dapat bersaing secara terbuka. Persaingan inilah yang mengharuskan kita untuk segera berbenah dan menyiapakan segala sesuatunya agar nantinya bisa tetap eksis dalam bisnis kepelabuhan.

Berdasarkan data dan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul laporan akhir yang disusun penulis adalah “Analisis Tingkat Resiko Ditinjau dari Dumber Daya Manusia dan Bangunan faislitas Pelabuhan pada PT. Pelabuhan Indonesia II”.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masala di atas, dapat dilakukan identifikasi masalah untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh manajemen PT. Pelabuhan Indonesia II yaitu sebagai berikut :
a. Sistem informasi Manajemen Sumber Daya Manusia yang kurang baik.
b. Kondisi fasilitas bangunan PT. Pelabuhan Indonesia II
c. Tingkat resiko kepelabuhanan yang ada pada PT. Pelabuhan Indonesia II.

2. Pembatasan Masalah
Melihat dari identifikasi masalah tersebut maka penulis membatasi masalah yaitu bagaimana penanganan resiko pada PT. Pelabuhan indonesia ditinjau dari sumber daya manusia dan bangunan fasilitas pelabuhan pada tahun 2006-2008.

3. Pokok Masalah
a. Bagaimana kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan PT. Pelabuhan Indonesia II?
b. Bagaimana cara penanganan resiko kepelabuhanan?
c. Bagaimana cara penanganan resiko ditinjau dari kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan pelabuhan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka dapat ditetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan PT. Pelabuhan Indonesia II.
b. Untuk mengetahui cara penanganan resiko terhadap kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan PT. Pelabuhan Indonesia II.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis
Untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama masa kuliah dalam suatu karya ilmiah serta menambah pengetahuan yang berkaitan dengan manajemen resiko dan manajemen sumber daya manusia.

b. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan masukan atau informasi kepada pimpinan perusahaan dalam penanganan resiko yang harus dilakukan yang dapat menunjang kelancaran aktifitas kepelabuhan.

c. Bagi Pihak Lain
Untuk menambah referensi wacana dibidang manajemen resiko dan manajemen sumber daya manusia.

D. Metodelogi Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis memperoleh data dengan mengumpulkan data-data yang dilakukan dengan cara:

1. Jenis dan Sumber Data
Data sekunder yaitu jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangan. Dalam hal ini data tentang tingkat resiko PT. Pelabuhan Indonesia II.

2. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung yang diteliti..
b. Riset Kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan melalui sumber kepustakaan untuk membangun kerangka teoritis, sumber-sumber kepustakaan berupa buku-buku teks.

3. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data, penulis menggunakan analisis regresi linier. Analisis regresi linier digunakan untuk mengukur besaran tingkat resiko berdasarkan objek yang diteliti dengan dilihat dari beberapa periode tertentu.


E. Sistematika Penulisan

Skripsi ini ditulis dengan sistematis dan urutan yang dibuat sedemikian rupa terdiri dari bagian-bagian:

Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, Perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini dikemukakan landasan teori yang dipakai penulis untuk mendukung analisis permasalahan yang ada yaitu: pengertian manajemen resiko dan mutu, jenis-jenis resiko, pengertian manajemen sumber daya manusia.

Bab III Gambaran Umum PT. Pelabuhan Indonesia II
Dalam bab ini dikemukakan tentang gambaran umum obyek penelitian, yaitu: sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan manajemen, ruang lingkup kegiatan usahanya.

Bab IV Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini merupakan ulasan dan uraian hasil penelitian yang di dalamnya di jelaskan tentang pembahasan penanganan resiko kepelabuhanan, analisis sumber daya manusia dan pengaruh sumber daya manusia terhadap resiko kepelabuhanan.
Bab V Penutup
Pada bab yang terakhir ini penulis membuat kesimpulan berdasarkan pembahasan pada bab IV dan saran untuk bahan peningkatan pelayanan pada masa yang akan datang.







TUGAS MANDIRI
SEMINAR
D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
NAMA : MUHAMAD WAHYUDI
NIM : 224308054
KELAS : ZL’08
JURUSAN : S1 MTL
DOSEN : OSMAN AROFAT



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPORT
TRISAKTI-JAKART

tugas seminar (proposal skripsi) pa Osman!!! Akmal Darussalam (224308056)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Peranan angkutan laut di Indonesia sangat penting artinya karena Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki 17.508 pulau. Membina angkutan laut tidak hanya memperlancar hubungan antar pulau / daerah yang merupakan satu kesatuan wilayah (wawasan nusantara), Dan juga akan membuka sumber-sumber kehidupan rakyat yang lebih luas dan merata diseluruh wilayah. Kelancaran angkutan laut membantu mencapai sasaran pembangunan nasional melalui pengembangan potensi yang ada dan lain-lain.
Kedudukan Indonesia secara geografis terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik) serta bentuk negara kepulauan membuat Indonesia strategis bagi jalur pelayaran dan perdagangan Internasional terutama jalur Selat Malaka. Pengangkutan yang efisien dan ekonomis antar negara yang terpisah oleh laut adalah kapal laut, mengingat hal tersebut diatas maka Indonesia dituntut berperan aktif dalam mewujudkan transportasi yang aman dan lancar.
PT. Djakarta Lloyd adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang transportasi laut (Pelayaran) dan untuk menunjang kegiatan operasional maka dibuka kantor-kantor cabang serta Agen (representatif office) diberbagai daerah dan negara sahabat sesuai dengan kebutuhan pasar, yang dapat menghasilkan laba bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Untuk menunjang keberhasilan, maka perusahaan harus selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan ini akan melalui mutu pelayanan yang baik jika dalam pemakaian jasa tersebut sesuai dengan harapannya, maka pelanggan akan merasa puas. Sebaliknya jika dalam pelayanan tersebut ternyata tidak sesuai dengan harapannya, maka pelanggan akan merasa kecewa.
Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat saat ini, perusahaan harus selalu berusaha untuk mempertahankan loyalitas pelanggan melalui peningkatan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat tercipta dari mutu pelayanan, pelanggan yang memiliki loyalitas tidak akan mudah terpengaruh untuk pindah keperusahaan lain.
Karena perusahaan ini bergerak dibidang jasa pengangkutan (shipping company) atau sebagai penyelenggara pengangkutan barang (performing the function of carriage) media antar pengirim barang (shipper) dangan penerima barang (consignee) maka harus diperhatikan kebutuhan dari pengguna jasa, sehingga terpenuhi keinginannya agar dapat meningkatkan kepercayaan sehingga menjadi modal dasar yang sangat berarti bagi perusahaan dimasa yang akan datang.
Semakin banyak perusahaan-perusahaan pelayaran yang ada, bagi perusahaan yang tetap bertahan hidup dan menjadi besar harus mengetahui bagaimana caranya menarik dan mempertahankan pelanggan (konsumen). Salah satu kunci untuk memenangkan persaingan dalam bisnis jasa ini adalah kualitas. Pada saat ini kebamyakan pelanggan bersedia membayar mahal untuk mendapatkan kualitas yang baik, yang dapat menjamin keselamatan barang mereka sampai ditempat tujuan serta kecepatan pengiriman/ketepatan waktu. Kualitas yang baik dengan sendirinya akan membentuk persepsi (image) positif dimata pelanggan. Yang terpenting adalah bagaimana menjaga image itu sendiri. Dikatakan terpenting karena setelah menerima jasa pelanggan akan membandingkan antara kualitas pelayanan yang diterima dengan pelayanan yang diharapkan atau dikehendaki, yang lebih dikenal dengan istilah persepsi.
Dari urain diatas penulis tertarik untuk melakukan penalitian dengan judul:

“ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL TRAYEK JAKARTA – BATAM DENGAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT DJAKARTA LLOYD CABANG TANJUNG PRIOK TAHUN 2008“.

B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan analisis latar belakang masalah, maka dapat diambil permasalahan sebagai berikut :
a. Pelayanan bongkar muat peti kemas di perusahaan tersebut belum optimal.
b. Masalah sarana dan prasarana yang terbatas.
c. Masih banyaknya keluhan (delay) dari para pelanggan.
d. Banyaknya kompetitor di dalam trayek yang sama.
2. Pembatasan masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang diuraikan di atas dan untuk tidak meluasnya permasalahan yang akan di bahas, maka penulis membatasi masalah yaitu hanya mengenai pelayanan bongkar muat dengan kepuasan pelanggan pada pelayaran dalam negeri trayek Jakarta – Batam pada PT. Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok Tahun 2007.
3. Pokok Permasalahan
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana pelayanan bongkar muat yang diberikan oleh PT Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok ?
b. Bagaimana kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh PT. Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok. ?
c. Adakah hubungan antara pelayanan bongkar muat yang diberikan dengan kepuasan pelanggan pada PT. Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok. ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis sejalan dengan masalah yang telah dirumuskan tersebut di atas, yaitu :
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pelayanan bongkar muat yang diberikan PT. Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh PT. Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok.
c. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana hubungan antara pelayanan bongkar muat yang diberikan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Bagi penulis.
Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kegiatan pelayanan bongkar muat yang diberikan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok.
b. Bagi perusahaan.
Memberi masukan – masukan pada perusahaan yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan pelayanan bongkar muat serta agar tercapainya tingkat kepuasan pelanggan.
c. Bagi Lembaga STMT Trisakti dan Masyarakat
Menambah bahan bacaan untuk mahasiswa dan masyarakat tentang pelaksanaan pelayanan bongkar muat yang diberikan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok.


D. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka diperoleh dari tulisan – tulisan dan data tertulis dari perusahaan. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka dan skor dari jawaban angket. Dan sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer, karena diperoleh berdasarkan jumlah responden yang mengisi angket dan diukur dengan skala likert.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan anggota dari suatu objek yang menjadi perhatian. Objek merupakan suatu benda, apakah benda itu hidup atau mati. Yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh pengguna jasa PT. Djakarta Lloyd.
b. Sampel
Data dikumpulkan dengan cara mengambil sampel secara acak atau dengan kata lain disebut sampling. Sampel penelitian meliputi sejumlah elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimum sebanyak 30 elemen (responden) yaitu pelanggan yang menggunakan jasa PT. Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok. Menurut Guilford 1987, dalam buku (J. Supranto, 2006: 239) dimana semakin besar sample (makin besar nilai n = banyaknya elemen sample) akan memberikan hasil yang lebih akurat.
3. Metode Pengumpulan Data
Adapun cara yang digunakan untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut :
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Suatu penelitian dan pengumpulan data dengan cara membaca literatur - literatur dan tulisan ilmiah lainnya yang ada hubungannya dengan pembahasan penulisan ini.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Teknik pengumpulan data dengan cara mendatangi langsung obyek yang diteliti di lokasi atau lapangan, di mana data itu diperoleh dengan cara :
1) Pengamatan (Observasi).
Pengamatan merupakan salah satu metode yang dilakukan oleh peneliti terhadap objek penelitiannya. Dalam melakukan eksperimen dapat berupa lembar pengamatan, panduan pengamatan, dan lainnya.
2) Wawancara (Interview).
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertanya langsung (interview) dengan karyawan PT. Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok.
3) Angket (Questioner).
Angket merupakan alat pengumpulan data yang diajukan pada responden secara tertulis. Data yang ingin dikumpulkan tersebut di jabarkan dalam bentuk pertanyaan tertulis dan responden memberikan jawaban secara tertulis.
4. Teknik Analisis Data
a. Skala Likert
Untuk merubah jawaban responden yang bersifat kualitatif menjadi kuantitatif akan digunakan Skala Likert dengan lima anak tangga sebagaimana yang dikemukakan oleh J. Supranto (2006 : 240).
Untuk kinerja pelayanan bongkar muat akan di beri penilaian dengan bobot sebagai berikut:
Tabel I.1
Bobot / Penilaian Kinerja Pelayanan Bongkar Muat
PERINGKAT INDIKATOR BOBOT NILAI
A Sangat baik 5
B Baik 4
C Cukup baik 3
D Kurang baik 2
E Tidak baik 1

Sedangkan dalam menilai hal-hal yang dianggap penting terhadap tingkat kepuasan pelanggan akan di beri penilaian dengan bobot sebagai berikut :
Tabel I.2
Bobot / Penilaian Tingkat Kepuasan Pelanggan
PERINGKAT INDIKATOR BOBOT NILAI
A Sangat puas 5
B Puas 4
C Cukup puas 3
D Kurang puas 2
E Tidak puas 1

Angket akan di sebarkan kepada para responden yang dipilih secara acak yang mewakili populasi yang ada di perusahaan tempat penulis melakukan penelitian. Responden yang dipilih diusahakan mewakili seluruh populasi dari segala segi baik itu jenis kelamin, kepangkatan, usia, tingkat pendidikan dan faktor – faktor lainnya yang dianggap berpengaruh signifikan terhadap hasil penelitian.
b. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan proporsional antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis regresi linear sederhana karena variabel yang diteliti hanya terdiri dari dua variabel. Penulisan analisis regresi linear sederhana bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variabel X yaitu pelayanan bongkar muat mempengaruhi variabel Y yaitu kepuasan pelanggan. Penulis menggunakan analisis regresi linear sederhana yang dikemukakan oleh Anton Dajan (1995 : 367) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan :
Y = a + bX
Dimana :
X = Variabel bebas, dalam hal ini pelayanan bongkar muat
Y = Variabel terikat, dalam hal ini kepuasan pelanggan
a = konstanta
b = koefisien regresi
Untuk mencari a dan b dipergunakan rumus:
a =  b
b =
c. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis koefisien korelasi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara pelayanan bongkar muat sebagai variabel X dan kepuasan pelanggan sebagai variabel Y. Untuk menghitung nilai koefisien korelaasi (r) penulis menggunakan rumus :
r =
Dimana :
r = Koefisien korelasi
X = Variabel bebas, dalam hal ini pelayanan bongkar muat
Y = Variabel terikat, dalam hal ini kepuasan pelanggan
n = Jumlah sample
Sumber : Anton Dajan ( 1995;376 )
Nilai koefisien korelasi terletak antara -1 sampai 1 atau (-1 < r + 1) dengan penafsiran sebagai berikut : 1) Jika r sama dengan -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel tersebut sangat kuat dan tidak searah (negatif). 2) Jika r sama dengan 1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua variabel tersebut sangat kuat dan searah (positif). 3) Jika r sama dengan 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel tersebut sangat lemah atau tidak ada hubungannya sama sekali. Tabel I.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Interpretasi 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, (2005 : 214) d. Analisis Koefisien Penentu (Kp) Analisis koefisien penentu merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui berapa persen kontribusi pelayanan bongkar muat terhadap kepuasan pelanggan. Rumus koefisien penentu adalah sebagai berikut : Kp = r² x 100% Dimana : Kp = koefisien penentu r = koefisien korelasi 100% = nilai mutlak Sumber : Sudjana, ( 1996 ; 369 ) e. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Untuk mendapatkan nilai thitung digunakan rumus : thitung = Bandingkan thitung dengan ttabel pada α = 0,05; df = n - 2 Keterangan : Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y (hubungan tidak signifikan). Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan antara variabel X dan variabel Y (hubungan signifikan). (Sumber : Anto Dajan, (1996 : 321)

E. Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis diduga sementara ada hubungan yang signifikan antara pelayanan bongkar muat terhadap kepuasan pelanggan pada pelayaran dalam negeri trayek Jakarta- Batam pada PT. Djakarta Lloyd Cabang Tanjung Priok.Tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan skripsi ini diajukan 5 bab yang diawali hal-hal yang bersifat umum, namun berhubungan dengan penulisan yang disajikan dan kemudian pada bab-bab selanjutnya penulis membahas tentang hal-hal yang berkaitan langsung dengan judul dan disusun sedemikian rupa sehingga diharapkan akan sangat memudahkan para pembaca memahami, bahkan lebih mengerti tentang apa yang dijelaskan oleh penulis dalam skripsi ini. Adapun pembagian sistematika dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penuis akan mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, berdasarkan metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis akan membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian, antara lain pengertian jasa, proses bongkar muat perusahaan pelayaran, dan strategi pemasaran.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini penulis akan mengemukakan gambaran umum perusahan mengenai sejarah singkat perusahaan, organisasi dan struktur serta kegiatan perusahaan.


BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai permasalahan yaitu: Analisis Hubungan Kepuasan Pelanggan antara Pelayanan Bongkar Muat dengan Pelayaran Dalam Negeri Pada PT. Djakarta Lloyd Trayek Jakarta – Batam Tahun 2007.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan atas bab-bab pembahasan dan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan.

Kamis, 20 Januari 2011

devita eliza, 224308117


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
      Perdagangan internasional merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting didalam kelancaran dan kemajuan perekonomian bagi suatu negara. Dengan dimulainya era globalisasi, frekuensi perdagangan antar negara semakin meningkat pesat. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya suatu alat pengangkutan dengan kapasitas yang besar serta dengan biaya yang rendah.
Dalam hal ini PT. Trans Tirta Logistik brperan sebagai forwarder. Seperti biasanya forwarder adalah arsitek transportasi yang berperan sangat penting dalam mata rantai pengiriman barang dari suatu tempat ke tempat lain. Kedudukan forwarder berperan pernting untuk pengiriman barang, baik utuk ekspor ataupun impor. Walaupun forwarder itu sendri dalam melakukan operasinya adalah dengan menyewa ruangan kapal dan alat transportasi dari perusahaan angkutan. Namun forwarder dapat melakukan kegiatan yang lebih efisien daripada eksportir dan importir yang mengurus barang-barangnya sendiri. Dengan ini eksportir dan importir juga terbantu dalam pengurusan dokumen untuk muatan yang diangkutnya.
Namun dalam empat tahun terakhir PT. Trans Tirta Logistik mengalami kerugian yang terus meningkat. Perkembangan dunia usaha jasa angkutan laut melalui kegiatan pelayaran dari masa ke masa baik secara regional ataupun global dipastikan semakin kompetitif. Perubahan yang terus menerus dalam kegiatan usaha mengakibatkan aktualisasi organisasi sebagai perwujudan dari visi dan pencapaian misi perusahaan.
Untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari aspek keuangan dan aspek non keuangan. Penilaian kinerja melalui aspek non-keuangan relatif lebih sulit dilakukan, karena penilaian dari satu orang berbeda dengan hasil penilaian orang lain. Sehingga dalam penilaian kinerja kebanyakan perusahaan menggunakan aspek keuangan. Analisis keuangan yang sering digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Dengan mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas suatu perusahaan, maka akan dapat diketahui keadaan perusahaan yang bersangkutan, apakah perusahaan tersebut baik atau buruk sehingga dapat diperkirakan tentang kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan dimasa yang akan datang.
Berdasarkan data dan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul laporan akhir yang disusun penulis adalah : “Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. Trans Tirta Logistik Tahun 2005-2008 “

B.  Perumusan Masalah
1.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dilakukan identifikasi masalah untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh manajemen PT. Trans Tirta Logistik yaitu sebagai berikut:
a.       Manajemen keuangan PT. Trans Tirta Logistik yang kurang baik secara umum.
b.      Kondisi keuangan pada PT PT. Trans Tirta Logistik yang semakin memburuk selama empat tahun terakhir.
c.       Adanya kecenderungan kondisi  keuangan pada PT. Trans Tirta Logistik yang semakin menurun.
2.    Pembatasan Masalah
Supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka tidak semua masalah akan diteliti. Penulis mengidentifikasi permasalahan dengan membatasi ruang lingkup penelitian ini dengan menetapkan batasan yaitu hanya meneliti laporan neraca dan laba rugi perusahaan pada tahun 2005-2008.
3.      Pokok Masalah
a.       Bagaimana kondisi manajemen keuangan PT. Trans Tirta Logistik secara umum?
b.      Bagaimana kondisi manajemen keuangan dilihat dari tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas pada PT. Trans Tirta Logistik?
c.       Bagaimana kecenderungan kondisi keuangan pada PT. Trans Tirta Logistik tahun 2005-2008?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka dapat ditetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
a.       Mengetahui kondisi manajemen keuangan PT. Trans Tirta Logistik secara umum.
b.       Mengetahui rasio keuangan PT. Trans Tirta Logistik selama 2005-2008.
c.       Mengetahui kecenderungan kondisi keuangan PT. Trans Tirta Logistik dengan menggunakan analisis trend.

2.      Manfaat Penelitian
a.       Bagi Penulis
Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi dan untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama masa kuliah dengan membuat suatu karya tulis ilmiah serta untuk memperdalam dan memperluas wawasan penulis tentang kondisi keuangan perusahaan.
b.      Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini bisa membuka wawasan baru mengenai ilmu manajemen transpor khususnya di bidang transportasi laut dan juga manajemen keuangan pada perusahaan pelayaran.
c.       Bagi Perusahaan
1)      Agar pimpinan dan pemilik perusahaan dapat mengetahui perkembangan perusahaannya.
2)      Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun rencana pengembangan dan perbaikan perusahaan untuk masa yang akan datang.




D. Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode evaluasi. Menurut Suharsimi Arikunto, (2007: 222), metode penelitian evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program, serta mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk melakukan penilaian. Dimana setiap kegiatan evaluasi biasanya dimaksudkan untuk mengembangkan kerangka berpikir dalam rangka mengambil keputusan.
1.   Metode Pengumpulan Data
a.       Metode Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian dilakukan secara langsung pada objek penelitian untuk memperoleh informasi dalam rangka melakukan penelitian, yaitu dengan:
1)      Pengamatan (observation)
Dengan cara mengamati dan mencatatat ha-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian secara langsung.

2)      Wawancara (Interview)
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada masalah penelitian kepada pihak manajer keuangan untuk mendapatkan gambaran umum perusahaan.


b.  Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder, yaitu data yang didapat dengan mempelajari buku-buku tentang analisis rasio keuangan dan manajemen keuangan. Selain itu teknik pengumpulan data ini juga dilakukan dengan mempelajari catatan-catatan PT. Trans Tirta Logistik yang berkaitan dengan laporan keuangan yaitu neraca dan laba rugi.

2. Teknik Analisa Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan data yang telah diperoleh secara langsung dari perusahaan berupa laporan keuangan tahunan yaitu neraca dan laba rugi perusahaan dengan menggunakan teori analisis rasio keuangan untuk mengetahui kinerja perusahaan selama tahun 2005-2008 dan analisis trend untuk mengetahui kecenderungan kondisi keuangan pada PT. Trans Tirta Logistik tahun 2005-2008.

E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini disiapkan dalam 5 (lima) bab, sebagai berikut:
      BAB I  PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah yang meliputi identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan pokok masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menjelaskan landasan teori dari para ahli yang menjadi dasar pemikiran dan berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini. Teori yang digunakan yaitu pengertian manajemen keuangan, kinerja keuangan, analisis rasio dan analisis trend.

BAB III GAMBARAN UMUM PT. TRANS TIRTA LOGISTIK
Dalam bab ini menggambarkan secara singkat sejarah perusahaan, organisasi dan manajemen, serta kegiatan usaha dan fasilitas PT. Trans Tirta Logistik
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab ini menganalisis tentang permasalahan yang diungkapkan dalam perumusan masalah yaitu, manajemen keuangan PT. Trans Tirta Logistik secara umum, analisis rasio keuangan PT. Trans Tirta Logistik tahun 2005-2008 dan analisis trend.
BAB V  PENUTUP
Pada bab terakhir ini penulis menarik kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab IV dan saran-saran penulis yang dianggap perlu dan berguna.

Selasa, 18 Januari 2011

tugas proposal seminar pa osman!!! soerachmat (224308083 )


BAB I
                                      PENDAHULUAN       

  1. Latar Belakang Masalah
      Perdagangan internasional merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting didalam kelancaran dan kemajuan perekonomian bagi suatu negara. Dengan dimulainya era globalisasi, frekuensi perdagangan antar negara semakin meningkat pesat. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya suatu alat pengangkutan dengan kapasitas yang besar serta dengan biaya yang rendah.
      Bagi dunia perdagangan, khususnya perdagangan internasional, pelayaran niaga memegang peranan yang sangat penting. Hampir sebagian besar barang ekspor dan impor diangkut dengan kapal laut. Hal ini karena kapasitas angkut kapal laut jauh lebih besar daripada alat-alat pengangkutan lainnya.
      Sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, pelayaran pun mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan yang telah kita rasakan bersama adalah pengangkutan barang dengan petikemas (container). Manfaat paling besar dari petikemas adalah semakin lancarnya lalu lintas barang dalam perdagangan internasional. Hal ini terjadi karena proses bongkar muat menjadi sangat cepat. Untuk itu yang perlu dijaga adalah supaya aspek lain seperti proses penanganan dan pelayanan dokumen jangan sampai mengganggu kelancaran arus barang ini.
      Gangguan dalam kelancaran arus barang ini akan berpengaruh langsung terhadap stabilitas perekonomian nasional. Salah satu aspek yang mungkin mengganggu adalah kelengkapan dan kelancaran dari dokumen-dokumen yang diperlukan dalam perdagangan internasional
      Hal yang harus diperhatikan dalam proses penanganan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam kelancaran ekspor salah satunya adalah tenaga kerja yang bertugas sebagai ujung tombak pelayanan dokumen itu sendiri.
      Gap salah satu merek (brand image) dunia merupakan perusahaan pakaian ternama yang berkantor pusat di Sanfransisco, California USA sudah melakukan ekspansi dan perdagangan barang-barang produksinya ke seluruh dunia sehingga dalam penyaluran distribusinya mereka membutuhkan pelayanan yang baik dalam hal penanganan jumlah, kecepatan, dan keselamatan barang yang mereka kirim atau dikirim dari negara penyedia bahan bakunya. Oleh karena itu, Gap menggunakan pelayanan logistik untuk mengurus pengiriman bahan baku dan produk setengah jadi dari Indonesia, Gap menggunakan jasa PT American President Lines Logistics Indonesia    (PT APLLI) dimana merupakan tempat saya melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL).
PT APLLI yang memberikan pelanggannya pelayanan transportasi petikemas dan logistik di Indonesia berupaya memberikan pelayanan yang paling baik bagi konsumennya agar mendapatkan kepercayaan di bidang usaha jasa transportasi logistik sehingga dapat memenangkan persaingan diantara perusahaan jasa yang sejenis, dengan menerapkan sistem pemrosesan dokumen yang teratur dan terintegrasi, agar tercapainya kelancaran dalam arus dokumen ekspor dan yang tak kalah penting adalah dengan memiliki sumber daya manusia atau tenaga kerja yang handal serta manajemen sumber daya manusia yang baik.
      Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk memilih judul penelitian:  “Analisis Hubungan Jumlah Tenaga Kerja Dokumen Ekspor Gap Terhadap Jumlah Penanganan Dokumen Ekspor Gap Pada PT American President Lines Logistics Indonesia Tahun 2005-2007”.

  1. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
     Masalah yang diidentifikasi selama PKL adalah sebagai berikut:
a.      Pergantian tenaga kerja pada penanganan dokumen ekspor Gap yang selalu berubah- ubah.
b.      Perubahan jumlah yang fluktuatif dan tak menentu pada dokumen ekspor Gap yang harus ditangani.
c.       Banyaknya beban kerja yang harus dihadapi tenaga kerja dokumen ekspor Gap dalam rangka menyelesaikan penanganan dokumen ekspor Gap

2. Pembatasan Masalah
      Karena keterbatasan waktu dan latar belakang yang begitu luas pada pendahuluan diatas, maka untuk itu penulis membatasi masalah hanya pada pembahasan analisis hubungan jumlah tenaga kerja dokumen ekspor Gap dengan jumlah penanganan dokumen ekspor Gap pada PT American President Lines Logistics Indonesia periode tahun 2005–2007.

3. Pokok Masalah
a.      Bagaimana perkembangan jumlah tenaga kerja yang menangani dokumen ekspor Gap pada PT APLLI periode tahun 2005-2007?
b.      Bagaimana perkembangan jumlah dokumen ekspor Gap pada PT APLLI periode tahun 2005-2007?
c.       Apakah jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap jumlah penanganan dokumen ekspor Gap pada PT APLLI?

  1. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.      Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja dokumen ekspor Gap pada PT APLLI periode tahun 2005–2007.
b.      Untuk mengetahui jumlah perubahan dokumen ekspor Gap pada PT APLLI periode tahun 2005-2007.
c.       Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara jumlah tenaga kerja dengan jumlah pelayanan dokumen pada bagian ekspor Gap PT American President Lines Logistics Indonesia.



2.  Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.   Bagi Penulis
Salah satu sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaplikasian teori-teori yang diterima baik selama belajar di ruang perkuliahan maupun selama penulis menjalani PKL dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Strata Satu (S1).
b.  Bagi Perusahaan (PT American President Lines Logistics Indonesia)
Sebagai masukan dan informasi mengenai perubahan jumlah produktifitas penaganan dokumen GAP dan pengaruhnya terhadap kebijakan sumber daya manusia perusahaan di masa yang akan datang.
c.   Bagi Lembaga Pendidikan (STMT TRISAKTI)
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan sebagai bahan bacaan serta dapat digunakan dan bermanfaat sebagai data dokumentasi perpustakaan STMT Trisakti.

  1. Hipotesis
      Di dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis “Diduga terdapat hubungan positif antara jumlah tenaga kerja dokumen ekspor Gap terhadap jumlah penanganan dokumen ekspor Gap”. Artinya apabila jumlah tenga kerja lebih dari tahun sebelumnya maka jumlah dokumen yang ditangani juga bertambah.

  1. Metodologi Penelitian
      Skripsi merupakan hasil dari suatu peninjauan atau penelitian yang berakhir pada analisis dan penulisan. Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan pengumpulan data serta keterangan yang dibutuhkan dalam pembahasan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas secara faktual dan sistematis.
      Didalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode-metode penelitian sebagai berikut:
1.      Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka tentang jumlah tenaga kerja dokumen ekpor Gap dan angka–angka jumlah penanganan dokumen ekspor Gap Pada PT American President Lines Logistics Indonesia dari tahun 2005–2007.

2.      Metode Pengumpulan Data
     Adapun metode pengumpulan data dan alat pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a.            Wawancara (interview) yaitu tanya jawab yang penulis lakukan secara langsung dengan pihak yang berwenang untuk memberikan keterangan tentang informasi perusahaan yang dibutuhkan.
b.            Pengamatan (Observasi) adalah pengamatan secara langsung terutama tentang sistem pelayanan dan proses dokumen.

3.      Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode korelasi yaitu metode mencari hubungan secara menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Dalam hal ini data aktual akan dikemukakan, disusun diklasifikasikan dan diamalkan untuk kemudian di interprestasikan yang memungkinkan dilakukan pemecahan masalah yang teliti, sehingga memberikan informasi mengenai masalah.
a.  Analisis Regresi Linier
Y = a + bX
b.  Analisis Koefisien Korelasi besarnya hubungan kuat atau tidak
     Koefisien korelasi merupakan alat mengetahui apakah variabel X dan variabel Y mempunyai suatu hubungan atau tidak.
R =
c.  Uji Koefisien Penentu (KP)
     Sedangkan untuk melihat berapa besar kontribusi antara jumlah tenaga kerja terhadap jumlah penanganan dokumen dilakukan analisis koefisien penentu dengan rumus sebagai berikut:
KP = r ²  x 100%

d.  Uji Hipotesis
     Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung terhadap ttabel, digunakan rumus:
thitung =    
Untuk mengetahui nilai ttabel digunakan tabel distribusi t pada taraf nyata      a = 0,05 dan df = n – 2.

  1. Sistematika Penulisan
BAB I             PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, pemilihan judul adapun isinya tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Hipotesis, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II            LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang landasan teoritis atau teori-teori pendukung yang berhubungan dengan permasalahan, dan juga menguraikan kerangka konseptual dan hipotesis dari penelitian ini yaitu Pengertian Tenaga Kerja, Pengertian Ekspor, Pengertian Sistem, Pengertian Forwarder Cargo Receipt (FCR), Pengertian Produktivitas, Pengertian Teori Laju Sumber Daya Manusia, Pengertian Regresi Linear, Pengertian Koefisien Korelasi, dan Pengertian Hipotesis.

BAB III          GAMBARAN UMUM PT AMERICAN PRESIDENT LINES LOGISTICS INDONESIA
Bab ini mengemukakan mengenai gambaran dan sejarah singkat, struktur organisasi, manajemen perusahaan, dan fasilitas perusahaan PT American President Lines Logistics Indonesia.

BAB IV           ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pembahasan tentang masalah-masalah yang diungkapkan dalam perumusan masalah, serta menganalisis data dengan menggunakan rumus yang telah dikemukakan pada bab II yaitu, Analisis Perubahan Jumlah Tenaga Kerja Dokumen Ekspor Gap Pada PT American President Lines Logistics Indonesia Tahun 2005-2007, Analisis Penanganan Dokumen Ekspor Gap Pada PT American President Lines Logistics Indonesia Tahun 2005-2007, serta Analisis Hubungan Perubahan Jumlah Tenaga Kerja Dokumen Ekspor Gap Terhadap Jumlah Penanganan Dokumen Ekspor Gap Tahun 2005-2007.




BAB  V          PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan yang diambil dari bab IV, berdasarkan analisis dan pembahasan, serta penyampaian saran-saran sebagai pertimbangan dasar pembuatan kebijakan sumber daya manusia yang semakin baik lagi di masa yang akan datang.